Tuesday, July 10, 2012

Let's Get Married

Traaang.. Tulisan kali ini saya persembahkan untuk sekalian alam, isinya based on true story which is My Own Story hehee. (pasti udah pada gak sabar ya..hahahaa...)

Begini pemirsah, dari awal proses perkenalan gw sama "suami gw" emang gak mau pacaran lama-lama, karna kita sepaham, menurut kita pacaran itu tidak ada kepastian hukumnya. Dalam pacaran, gak jelas pengaturan hak dan kewajibannya, dan kalo kelamaan pastinya dosa. Jadi, emang dari awal kita udah sepakat untuk saling kenal pribadi masing-masing dan keluarga, kalo cocok nikah dan kalo gak cocok yaudah...
pemahaman macam ini (untuk pacaran gak lama-lama) bukan semata-mata karena kita "kebelet" (ini cuma salah satu faktor aja haha..) tapi yang terutama, ini berangkat dari pengalaman pahit kita masing-masing sih sebenernya, kita sama, punya cerita masa lalu (dan untuk bagian ini udah gak penting lagi untuk diceritain, soi'll just keep it in the memory :p ) yah pada intinya cukup membuktikan bahwa pacaran itu menyakitkan dan sia-sia..buang waktu, tenaga, pikiran, pulsa, dll...

Setelah 8 bulan jalan bareng, akhirnya kita sepakat untuk segera launching status baru as a married man and woman. Pesiapan pernikahan hanya berlangsung selamaaa...... (tebak berpa hari??? ) ... hehee... yak lebih singkat dari apa yang anda-anda sekalian bayangkan pastinya,,,, cuma seminggu. Iya seminggu, 7 hari. cepet kan? apa kelamaan? :))

"Kok Bisa sih?" ini adalah bentuk pertanyaan yang bertubi-tubi dilontarkan oleh para sahabat dan keluarga. Ada lagi bentuk pertanyaan lainnya yang pada intinya sih sama aja sama-sama bentuk pertanyaan yang mengekspresikan kaget dan bingung,, "Kenapa cepet2 Far? udah isi ya?" zzzzzzzz (FYI: ini pertanyaan bercandaan paling hina buat gw..) dan untuk semua pertanyaan yang dilontarkan, jawabannya adalah sebagai berikut :
a. "kalo bisa disegerakan kenapa harus ditunda?"
b. "apa menikah harus nunggu hamil?" 
c. "atau, sebenernya apa yang salah sih dari nikah muda dan sederhana??"

Jaman sekarang semuanya serba membingungkan,, Hal Yang Seharusnya Menjadi Terasa Asing dan Hal Yang Lazim Dilakukan Sebenernya Bukan Hal Yang Seharusnya Dilakukan... 
Jaman udah maju, tapi harusnya agama tetap jadi tolak ukurnya.

Menikah itu gampang sodara-sodara, asalkan ada calonnya hehee...dan yang pasti kedua pihak bener-bener saling menyayangi satu sama lain... kalo gak bener2 sayang, pasti gak nikah-nikah. Jadi kalo sampe sekarang sodara-sodara masih pacaran dan belom nikah,, berarti...kalian harus saling tanya ke diri masing-masing dan diri pasangan kalian "apa gw/dia bener2 saling sayang???" hehehee... (catatan: Penulis tidak bertanggung jawab apabila setelah membaca blog ini, ada diantara kalian yang putus :)) tapi kalo ada yg malah mempercepat pernikahan ya alhamdulillah :) )

Jadi kesimpulannya, pernikahan itu bukanlah akhir dari tujuan tapi justru Awal dari kehidupan yang dewasa, merdeka dan utuh.. karena kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu... (nah lhoo..jadi pembukaan UUD deh tuh..hahaa..). Gak perlu pesta berlebihan, abis duit, capek nyengir, kalo gatel susah garuk, pegel berdiri, mengharap angpao supaya balik modal... hahaa.. ini semua gak penting! yang paling penting, gimana kita hidup dan saling menghidupi, saling mencintai dalam suka dan duka, saling menyesuaikan diri, bertahan hidup bareng-bareng...berkembang biak,, dan seterusnya.. Pasca pernikahan jauh lebih penting, karena kita harus selalu menyesuaikan diri dengan hidup bersama..hidup itu bergerak, orang itu berubah..sampai kapanpun kita tetep harus melakukan penyesuaian.

Semua di Dunia ini telah diciptakan oleh Nya berpasang-pasangan, hasrat untuk menikah adalah fitrah,,,kenapa harus mempersulit pernikahan kalo memang bisa disegerakan? ;)


Monday, July 9, 2012

Bukan Sesal Tapi Aku


Banyak kata terpendam dalam jiwa, impian semu menguap seiring perjalanan hidup
tiada pernah aku mengatakan ini mudah, tapi setiap kesulitan yang menghadang selama ini selalu saja dapat terselesaikan, entah karna masalah terpecahkan atau karna masalah hilang ditelan zaman. hahahaaa

Aku merasakan kedewasaan dan kebebasan, tapi tetap saja bahasaku tidak selugas dahulu. Aku bukan tidak utuh, aku hanya menjadi ganda. Aku yakin ini masih bagian dari proses kehidupan yang akan berakhir dengan senyuman... :)

Badanku lemah, pasti karena mentalku belum terbentuk sempurna. Aku sadar sampai kapanpun itu, aku tidak akan bisa mencapai "ideal" karena hidup adalah perjalanan, tidak akan berhenti pada satu titik. Satu titik yang sering aku mimpikan dan aku sebut sebagai "stabil".
Kestabilan dalam hidup hanya bisa dicapai dengan terus berjalan-berlari-jangan pernah berhenti! karna hidup ini bagai berjalan diatas roda, jika kita berhenti maka kita akan terjatuh.

Aku berputar arah, mencari tempat berteduh, menjadi diri sendiri kadang membuat aku takut, aku hanya manusia biasa yang tetap butuh perlindungan. fase demi fase kehidupan aku lalui, perhelatan terhebat dalam fase kehidupanku adalah menaklukan diri sendiri. Ego-ku terlalu besar, selalu butuh pendengar untuk mengerti kenapa aku begini, kenapa aku begitu. Aku terlalu berharap sampai merasa kecewa. Pelajaran kehidupan ini sangat berharga sampai aku bingung mengemasnya.

Sebenarnya aku sadar aku membuatnya samar-abstrak-dan penuh ambiguitas, agar pesan yang sebenarnya tidak terbaca pahit. Aku takut kalian semua melihatku secara telanjang, karena sejujurnya aku lemah.